بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

0

Harun Yahya, Ilmuwan Muslim Asal Turki yang Berdakwah Lewat Sains

Cacak Rijal Rabu, 19 Oktober 2011

Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan puluhan film dokumenter ilmiah yang menyajikan keagungan Allah di balik keajaiban alam, misalnya Fakta Paenciptaan, Keajaiban Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Keajaiban Semut, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an, dan masih banyak yang lainnya. Adalah Harun Yahya, seorang ilmuwan Turki berhasil menghasilkan puluhan karya ilmiah itu. Sebenarnya siapa Harun Yahya itu? Bagaimana dia berjuang memerangi paham ateisme dan membongkar kepalsuan Teori Evolusi yang dicetuskan Darwin? Berikut ini jawaban dari pertanyaan berikut.

Melawan Materialisme dan Ateisme

Harun Yahya adalah nama pena dari Harun Yahya Oktar yang lahir di Ankara, Turki tanggal 2 Februari 1956. Pergulatannya dengan dunia penelitian sains dan filsafat bermula ketika kuliah di Universitas Mimar Sinan pada 1979. "Saat itu, kampus saya didominasi organisasi berideologi Marxisme dan Komunisme," kenangnya. Tidak hanya di kalangan mahasiswa, sebagian besar akademisi dan pejabat universitas telah terpengaruh paham ateisme dan materialisme. Setiap ada kesempatan penganut paham-paham sesat itu dengan gencar mengampanyekan filosofi materialistik dan pemikiran Darwin. "Mereka selalu melakukan propaganda meski sering kali tidak ada sangkut pautnya dengan mata kuliah," tuturnya. Saat itulah ia bergerak untuk melawan paham-paham sesat itu dan melakukan perjuangan intelektual dan mendakwahkan nilai-nilai kebenaran Islam.

"Hal pertama yang saya lakukan adalah mengkaji ratusan buku-buku dan kitab-kitab ilmiah dari para ulama dan ilmuwan muslim," katanya. Ia juga mengkaji buku-buku tentang paham Marxisme, Leninisme, Maoisme, Komunisme, dan Filosofi Materialistik. Kemudian ia membuat penelitian yang cukup rinci tentang paham-paham sesat itu. Setelah itu, ia meneliti lebih dalam tentang kajian dan dokumen-dokumen tentang Teori Evolusinya Darwin yang menafikkan keberadaan Allah itu. "Tori ini merupakan pondasi dari seluruh paham sesat itu. Pemikiran Darwin ini sumber inspirasi pertama dari paham materialistik," jelasnya. Dari sini, ia berhasil menemukan kelemahan, kesalahan, dan kepalsuan teori yang telah diajar selama lebih 150 tahun itu.

Lewat karya tulis pertamanya yang berjudul The Theory of Evolution, Harun Yahya membongkar kesesatan dan kepalsuan paham Darwinisme dan materialisme, "Karya saya produksi dalam bentuk booklet dan dibagikan secara cuma-cuma di kalangan mahasiswa dan pejabat universitas," katanya lagi. Tidak hanya itu, ia juga aktif menulis di berbagai media yang isinya membongkar kepalsuan Teori Evolusi. Ia semakin dikenal sebagai penentang Teori Evolusi ketika tulisannya dimuat di majalah Nokta, sebuah media terkemuka di Turki. "Tulisan saya sempat dicekal oleh pemerintah," kenangnya. Iapun pernah ditahan atas tuduhan yang dibuat-buat. Bahkan ia pernah dikirimke rumah sakit jiwa karena dianggap gila.

Dakwah ini terus ia lakukan meski hrus keluar masuk bui. Ia berjuang sendirian sedang masyarakat Turki tetap membungkam melihat kondisi ini. Ternyata, Allah tidak membiarkan Harun Yahya berjuang sendirian. Beberapa mahasiswa dan pelajar akhirnya mendukung langkahnya. Kemudian mereka membentuk kelompok studi pengkajian ilmiah. "Saat itulah saya mendirikan lembaga bernama Science Research Foundation (SRF)," ceritanya.

Hasilkan Ratusan Karya Ilmiah

Alhamdulillah, setelah 25 tahun hasil kerja keras Harun Yahya mulai membuahkan hasil. Kini, melalui SRF hasil penelitian tersebar ke seluruh dunia dalam bentuk ratusan buku, VCD, dan DVD yang telah diterjemahkan di lebih 25 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Bahkan kita bisa saksikan karya-karyanya di situs www.harunyahya.com dan di situ tersedia link download secara cuma-cuma (gratis). Karya-karya Harun Yahya itu antra lain The Evolution Deciet (Keruntuhan Teori Evolusi), Kebohongan Teori Evolusi, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Keajaiban Penciptaan Manusia, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Arsitek di Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Misteri DNA, Bangsa-Bangsa yang Diadzab, Rahasia Di Balik Materi, Keajaiban Alam, Keajaiban Sel, dan masih banyak lagi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya menjadikan kita semakin menyadari keagungan dan kebesaran Allah. "Makin jauh seseorang mendalami iptek, ia semakin dapat secara jujur merefleksikan keberadaan Allah di dekatnya," ucapnya berfilosofi. Itulah yang ia alami selama ini. "Pengetahuan dan ilmu Allah itu meliputi seluruh makhluk. Tidak ada yang tersembunyi dariNya. Karena itu sebagai muslim kita mengimani kehadiran Allah dan Dia mengawasi kita. Itulah yang disebut moral dan kebaikan, dimana kita merasa berhati-hati pada setiap tindakan kita," terangnya. Sebuah kebaikan, juga ketika kita bisa berbagi dengan sesama dengan berderma dan berinfaq. "Kita tidak bisa mencapai kebaikan yang hakiki hingga kita memberikan sesuati yang kita cintai," tandasnya sambil mengutip surat Ali Imran ayat 92.

Baca juga posting di bawah ini





Posting Komentar

 
Website asli buatan cacak rijal (RL's)